Selasa, 27 September 2011

12 Etika NgeBlog

Etika ngeBlog lebih kepada bagaimana kita menampilkan blog kita dengan sebagus mungkin yaitu berupa tulisan untuk menyampaikan informasi atau bisa juga tulisan untuk menyampaikan curahan isi hati (curhat) yang mungkin bisa menjadi cermin pagi pembaca blog. Tulisan juga bisa untuk kepentingan persuasi, tulisan yang mengajak dan memengaruhi pembaca untuk melakukan sebuah tindakan sesuai dengan keinginan sang penulis atau bisa juga berupa tutorial yang bisa memberikan pembelajaran bagi pembaca. Apapun jenis tulisan kita atau apapun jenis blog kita sebaiknya ngeblog dari hati karena apa saja yang disampaikan dari hati maka akan jatuhnya ke hati juga.

Lantas bagaimana seorang ber etika (Etika ngeblog) atau lebih tepatnya aturan sederhana yang bisa menjadi acuan bagaimana ngeblog yang baik.


1. Blog hendaknya dilengkapi dengan identitas pribadi yang jelas sehingga mempermudah pembaca untuk berkomunikasi dan mempererat keterkaitan antara pembaca dan pemilik/penulis blog. Dalam blog identitas berupa nama asli, alamat email, yahoo messenger, twitter, facebook . Sebaliknya dalam menuliskan komentar hendaknya pengunjung menuliskan blog yang dikelolanya, karena identitas dalam berkomentar diperlukan untuk menyambung ikatan silaturahim sesama nara blog. Mereka yang tampil tanpa identitas asli, seringkali bertujuan untuk memprovokasi dengan kecenderungan negatif dan tidak bertanggungjawab.
2. Menuliskan sesuatu kejadian hendaknya jujur dari dalam hati , baik itu analis kejadian di sekitar kita ataupun pengalaman pribadi tergantung dari kategori apa yang hendak dituliskan . Misal menuliskan kejadian gempa di Tasikmalaya hendaknya berdasarkan fakta yang ada, kalaupun sumber berasal dari orang lain sebaiknya disebutkan sumbernya.
3. Ketika kita menulis sesuatu dengan menyinggung tulisan pihak lain atau berdasarkan sumber online lain, berikanlah link/tautan/pranala luar ke tulisan tersebut sebagai referensi. Pembaca diberi kesempatan untuk membaca referensi tersebut sehingga mereka dapat menilai apakah tulisan kita akurat apa tidak.
4. Tidak ada salahnya mengoreksi tulisan, jika memang apa yang kita tulis salah. Kadang kita salah tulis nama, alamat, sumber tulisan karena keteledoran atau ketergesa-gesaan. Begitu tahu ada yang salah, perbaiki segera. Kadang pula, apa yang kita tulis setahun lalu, kini menjadi tidak relevan lagi sehingga kita perlu memperbaikinya.
5. Kebanyakan narablog serius tidak menghapus tulisan yang pernah termuat di blog. Mereka sadar, penghapusan itu akan mengecewakan mereka yang mengutip atau menaruh pranala luar ke tulisan tersebut. Juga, jangan menulis ulang sebuah tulisan sehingga terjadi perubahan makna secara fundamental. Itu sama saja dengan menghapus dan menggantinya dengan tulisan baru.
6. Sebagai tempat terbuka, bebas, pemilik blog juga harus menerima risiko untuk mendapat komentar pedas. Biarkan saja komentar pedas, kritis, menusuk, muncul di blog. Jangan pernah menghapusnya — juga mengeditnya — kecuali komentar itu berpeluang menimbulkan kerugian pihak lain atau FITNAH atau hanya sekadar untuk jualan/promosi atau meningkatkan page rank pemberi komentar.
7. Blog adalah ruang publik. Usahakan untuk ekstra hati-hati menulis seuatu yang sifatnya bukan hak publik — misalnya informasi rahasia perusahaan/tempat kita bekerja, rahasia keluarga, rahasia teman.
8. Di mana-mana, mencuri itu haram. Apapun yang dicuri, tetaplah tidak halal, –kecuali “mencuri” hati. Mereka yang copy/paste tulisan orang, apa boleh buat, bisa dikelompokkan ke kategori ini. Menyakitkan penulis aslinya. Apalagi jika copy/paste itu dilakukan semena-mena tanpa menunjuk sumbernya dan memberi pranala luarnya.
.
.
:.
Sumber : Muslimah Blog
.:

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates